The kontol bapak kau anjing Diaries

Mertuaku ternyata lebih hebat dr suamiku walau usianya lebih tua. Dan terus terang, aku lebih menikmati sex dg mertuaku, setiap ada kesempatan, kami lalukan perbuatan bejat namun nikmat itu entah sampai kapan, aku tak bisa menghentikannya

"Den bapak akan buat kamu puas hingga ke langit ketujuh!" ia kemudian dengan kasarnya membuka seluruh pakaianku hingga aku telanjang bulat, sementara ia masih memakai baju lengkap.

Aku condongkan tubuhku ke depan dan mulai memagut bibirnya,membungkam mulutnya agar tidak lagi mendesah. Tangan mas Hasan langsung dirangkulkan ke leherku, menariknya mendekat, memperdalam cumbuan bibir kami.

Suara desiran angin dan gesekan daun daun padi masih lebih jelas di tengah sawah ini. Semoga bisa menyamarkan teriakanku tadi.

Lik Uung pun turun dari tangga, wajahnya ber-keringat. Dengan rambut cepak yang sudah ditumbuhi beberapa uban, membuat dia terlihat tampan dan manly di mataku. Kami pun lanjut membersihkan sisa-sisa potongan kayu dan menaruh alat yang telah di gunakan.

Ia mengajakku keluar dari mobil dan masuk ke dalam gubuk tadi, lalu mengunci rapat-rapat gubuk yang pengap itu sehingga udara semakin panas.

kepalaku pun langsung ditariknya lagi dengan tangan kirinya. dan ia pun memasukan paksa K*ntol besarnya kedalam mulutku. dan mulai kembali menggenjot penisnya bermain maju dan mundur didalam dimulutku.

Akupun hanya mengikuti perkataannya. karna memang aku juga tak bisa berbuat apa-apa dalam posisi jongkok tertekan dan dipaksa menelan K*ntol besarnya yang sedari tadi berada didalam mulutku.

"Engga den Jalvin, bapak kangen banget sama istri bapak di kampung dan liat wajah den Jalvin bapak jadi nafsu, maklum udah lama ga coli, den Jalvin mau ngga coliin bapak?"

Aku meludah di telapak tangan ku lalu ku oleskan merata pada lubang silitku yang sudah terbuka lebar. Lik Uung mencium pelan bibir ku sebelum memulai entotan. Posisinya duduk dilantai sambil bersender pada pada tiang penyangga rumah.

Akupun sempat kaget dan tak percaya. apa yang baru saja dibisikan oleh ayah tiriku. Membuatku semakin takut terhadapnya. Dan aku tak berani menceritakan kepada orang lain tentang kelakuan bejat ayah tiriku terhadapku.

Aku pun terpaksa menelannya dengan mata yang masih terbelalak merah melotot. kutelan semua sperma dari kontol ayah tiriku ini. Karna ia terus saja menarik narik dan menjambak kencang rambutku.

Bau keringatnya yang jantan memenuhi seluruh gubuk membuatku semakin terangsang, ia menyodorkan kontolnya yang mencuat dari retsleting jeansnya ke mulutku, kukulum kontolnya dengan semangat sementara ia mengikat kedua tanganku ke atas, kemudian ia menjilat-jilat ketiakku dengan bernafsu, menuju kedua putingku, ia memelintir kedua putingku dan menjilat kemudian menggigit-gigit kecil keduanya.

ehehehehehhehe Dina : hahahahahh ada ada aja candaan bapak bapak ini (timpal ku) mana ada gunung yang bergoyang huuuuuuuuuuuu (kami pun tertawa) Aku masih terus menyelesaikan kegiatan mencuciku, sembari meladeni setiap obrolan mesum dari ketiga bapak tua yang ada dihadapan ku ini, sembari melihat ketiga bapak – bapak itu ngomong sambil berbisik – bisik yang menimbulkan sedikit kecurigaan ku… Entah setan apa yang melintas, tiba – tiba Pak Marno mulai agak sedikit berani memulai hal yang membuat ku sedikit terkejut. PaK Marno : Dek Dina, kan bapak selama ini hidup sendiri … boleh gak bapak minta sesuatu dari dek Dina… yaa hitung – hitung balasan karena sudah bantuin kelancaran acara pernikahan Dina tempo hari,, ya kan Bapak – Bapak…. (sambil cengengesan dengan wajah mesumnya) Dina : check here Memangnya apa yang bisa Dina bantu pak,, Bapak perlu uang atau makanan ?? (sahut ku membalas ucapan dari pak Marno dengan sedikit tersenyum walaunpun aku mulai curiga dengan maksud yang dimintanya) Pak Marno : Kalau uang sama makanan, bapak ada kok dek….. Dek Dina kan tau lah,, kalau saya dan Pak Kasman kan sudah hidup sendiri, beda sama Pak Urip… Jadi mau gak dek Dina bantuin muasin kami…. hehehehehehehehe Dina : ihhhh apa apan sih pak,, maksud bapak – bapak ini apaa ??? jangan aneh – aneh ya pak… (gerutu ku) Pak Kasman : Hehehe jangan marah dulu dong dek Dina, maksud Pak Marno tu seperti ini.. kan saya duda yang sudah lama sedangkan pak Marno kan perjaka tua, tentu aja kami butuh pelampiasan… tapi kan mau jajan, uang nya gak ada… jadi mau gak dek Dina yang bantuin kami… yaaa itung – itung balasan karena kami juga udah bantuin acara nikahan dek Dina tempo hari lohh… Dina : Tapi pakkkk……. (walaupun mulut ku berusaha untuk menolak, tapi aku masih punya perasaan… karena tanpa bapak – bapak ini mungkin acara pernikahan ku gak akan lancar) memangnya apa yang bisa Dina bantu pak, untuk memenuhi keinginan bapak – bapak… Pak Marno : hehehehhe gini aja dek, bantuin kita ngocok aja gimana ? Dina : Maksudnya pak ??? Dina masih belum paham ?? (walapun aku sudah tau apa tujuan dari ketiga bapak – bapak ini, tapi aku berusaha bersikap polos agar tidak terlalu terlihat murahan dihadapan bapak – bapak yang sudah punya pikiran mesum ini terhadap ku) Pak Marno : nahhhh gini aja dek,, (sambil memandang kedua temannya) dek Dina bantuin ngocokin punya kami aja.. Dina : Apaa pakkk…. Tapiii kan,,,,,, Pak Marno : Bentaran aja kok dek, hehehehe yaa kan bapak – bapak…. Paling five menitan udah keluar… Dina : Tapii kan pak, Dina takut dan malu, karena Dina gak biasanya.

"Makasih ya den, ayo masuk ke mobil, bapak tahu tempat yang sepi di sini jadi kita bisa ngelanjutin yang barusan."

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Comments on “The kontol bapak kau anjing Diaries”

Leave a Reply

Gravatar